Kabel Bawah Laut Bangka-Batam Terganggu, Jaringan Internet Putus
Tifatul melalui akun Twitter-nya @tifsembiring di Jakarta, Selasa, menuliskan putusnya jaringan utama internet tersebut lantaran kabel terkena jangkar kapal.
“Jaringan utama internet Smartfren submarine putus antara Bangka-Batam, kena jangkar kapal. Internet dapat hanya 60 persen,” tulisnya.
Tifatul Sembiring menjelaskan hal itu terjadi pada 15 Maret 2013 dan pihaknya telah mempertanyakan masalah tersebut kepada pihak Smartfren.
Putusnya jaringan lintas Sumatera itu membuat internet hanya dapat diakses dengan kapasitas 60 persen.
“Jaringan internet tersebut sulit di-backup dengan jaringan dari darat (inland) pada 16 Maret 2013. Hal ini karena jaringan inland di Palembang putus terkena tanah longsor. Internet dapat dilayani dengan jalur proteksi kapasitas 30%,” katanya.
Tifatul mengatakan jalur proteksi juga putus di area Sumatera Selatan.
Layanan internet hanya dapat dilayani dengan kapasitas 10% pada 17 Maret 2013.
Sementara jaringan tambahan dari pihak ketiga (Matrix Submarine) beroperasi pada 18 Maret 2013.
Dengan tambahan ini, kapasitas jaringan internet menjadi 50%.
Hanya saja, pada 23 Maret 2013, jaringan Matrix Submarine putus sehingga layanan internet kembali hanya 10%.
“Hari ini (26/3), diharapkan restorasi jaringan selesai dan ada tambahan kapasitas. Diharapkan layanan internet bisa mencapai 80%,” demikian Tifatul Sembiring.