Selasa, 19 Juni 2012
Indonesia minta Malaysia jelaskan atas klaim Tor-tor dan Gordang Sembilan
Diposting oleh Arie Mupet di 03.42Indonesia minta Malaysia jelaskan atas klaim Tor-tor dan Gordang Sembilan
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meminta keterangan tertulis Malaysia yang dilaprkan telah mengklaim tari Tor-tor dan Gordang Sambilan asal Sumatera Utara.
"Kita sudah berkomunikasi dengan Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, mereka menyatakan bukan mengklaim tapi mencatat dan kita ingin tahu secara persis mencatat itu dalam kategori apa. Mereka menjanjikan besok siang," kata Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Windu Nuryanti di Jakarta, Selasa.
Lebih lanjut Windu mengatakan, pihaknya menyerahkan permasalahan tersebut kepada Kementerian Luar Negeri untuk diplomasi. Kemenlu juga sudah berkomunikasi langsung dengan Menteri Informasi, Komunikasi, dan Budaya Malaysia.
Hasil komunikasi tersebut menyatakan bahwa karena ada komunitas Mandailing yang tinggal di Malaysia maka pemerintah wajib melindungi budaya mereka dan akan mendapat program pelestarian.
Dalam komunikasi tersebut juga pihak Malaysia mengatakan bukan mengklaim tari Tor-tor dan Gordang Sambilan sebagai warisan budaya mereka, tapi hanya mencatat.
"Sikap Indonesia jelas kita menghendaki tertulis dan setelah itu baru ditindaklanjuti. Silahkan budaya Indonesia berkembang di mana saja tapi asal usulnya harus jelas," tambah Windu.
Untuk menjaga kelestarian budaya Indonesia sehingga ke depan tidak lagi diklaim negara lain, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam dua bulan ke depan akan meluncurkan program fasilitasi sarana kesenian di 1.500 sekolah maupun sanggar, jelas Windu.
Setiap sekolah atau pun sanggar yang diutamakan di daerah tertinggal, terluar atau termiskin itu akan dikucurkan dana sebesar Rp150 juta.
Di samping itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga sedang menggodok Program Warisan Kebudayaan Nasional dimana dalam program tersebut akan mendata budaya-budaya di tanah air termasuk makanan khas serta langkah-langkah pelestariannya.
Politisi Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana Siregar mengecam keras klaim Malaysia atas tarian Tor-tor. Menurut Sutan, klaim pemerintah Malaysia atas budaya Batak itu menunjukkan bahwa negeri jiran itu tidak memiliki budaya sehingga melakukan klaim kiri-kanan.
Sutan pun menyindir balik dengan gayanya yang khas. "Kalau Malaysia banyak mengklaim budaya kita seperti reog, batik, keris sekarang tor-tor, saya malah berpikir mengklaim kalau Malaysia itu milik kita. Krn sama itu barang itu. Jadi provinsi Malaysia," sindir politisi asal Sumatera Utara itu, Senin (18/6).
Dijelaskan Sutan, banyaknya klaim dari Malaysia terkait kekayaan kebudayaan ibu pertiwi, bukan berarti bangsa Indonesia tidak menghargai budaya. "Tapi, ada orang-orang di luar itu yang nakal-nakal," tegasnya.
Ketua Komisi VII DPR itu menegaskan, mestinya budaya Indonesia didaftarkan di Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) sejak dulu. "Dan ini sudah diproses di zamanya Jero Wacik (saat itu menjabat Menteri Pariwisata)," kata Sutan.
Saat ditanya apakah Malaysia itu tidak punya budaya sendiri sehingga suka mengklaim budaya Indonesia, Sutan menjawab, "Bisa jadi, karena tidak ada budaya sendiri makanya mengklaim kiri kanan," tambahnya.
Seperti diketahui, kantor berita Malaysia, Bernama, melansir berita bahwa Menteri Rais berencana mendaftarkan Tarian Tor-tor dan alat musik Gondang 9 milik masyarakat Sumatera Utara itu dalam Seksyen 67 Akta Warisan Kebangsaan 2005.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar