Senin, 16 Juli 2012
Menteri BUMN Dahlan Iskan Test Drive Mobil Listrik Made In Depok, Indonesia
Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengatakan mobil listrik produksi dalam negeri akan segera diproduksi secara massal. Saat ini pihaknya sedang melakukan penyempurnaan, termasuk mutu, administrasi, dan infrastrukturnya.
"Pertengahan tahun 2013 mulai produk massalnya," kata Dahlan ketika akan melakukan uji coba mobil itu di bengkel PT Sarimas Ahmadi Pratama, Depok, Senin, 16 Juli 2012.
Dahlan berharap penyempurnaan mobil ini akan selesai pada Agustus 2012. Jadi, pada pertengahan 2013, masalah administrasi dan infrastruktur juga sudah selesai. “Kalau infrastruktur sudah siap, maka tinggal diproduksi," ujar Dahlan. Menurut Dahlan, masalah jumlah produksinya akan diserahkan pada kemampuan produsennya.“Ahmadi sudah siap 5.000 unit per tahun,”katanya.
Dahlan mengaku baterai dan mesin motor untuk merakit mobil listrik nasional
ini masih diimpor. Namun, kata Dahlan, sekarang mesin motor nasionalnya sedang diproduksi dalam negeri. "Dibuat oleh teman kita dari Padang yang sudah 14 tahun di Jepang,” katanya. Begitu pula dengan baterainya, sedang dibikin di Jakarta. “Selesai sudah. Tahun depan semuanya nasional.”
Menurut Dahlan, yang akan diproduksi massal bukan saja mobil listrikmade in Depok buatan Dasep Ahmadi, melainkan tiga jenis mobil lain yang sedang dikembangkan. Mereka adalah mobil listrik sedan kecil yang akan diproduksi oleh BUMN sekitar 10 ribu unit per tahun, minibus akan diproduksi 5.000 unit per tahun, dan Mobil mewah 100 unit per tahun. “Mobil mewah ini sudah diberi nama Tusuki,” kata Dahlan.
Menurut Dahlan, hak paten atas mobil tersebut langsung diserahkan kepada pembuatnya. Mobil yang mirip Toyota Avanza buatan Dasep Ahmadi ini juga telah diberi nama ‘Ahmadi.’ Tinggal mereknya yang akan diberikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Mereknya kami memohon kepada Presiden untuk memberikannya di Bandung nanti,” kata Dahlan.
Dahlan mengatakan pihaknya belum menetapkan berapa harga mobil Ahmadi itu. “Kami belum membicarakan masalah harga. Nanti akan disesuaikan dengan harga pasar,” katanya. Namun sebelumnya, Ahmadi pernah menyinggung harga kepada pewarta. “Harganya 150-300 juta,” kata Ahmadi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar