ADA IR. SUKARNO DI MADAME TUSSAUDS - BANGKOK
Museum lilin Madame Tussauds Bangkok, Thailand, hari ini Senin (24/9) meresmikan patung Proklamator RI Soekarno. Ini merupakan patung tokoh Indonesia pertama yang dipajang di museum lilin kenamaan dunia tersebut. Peresmian patung sendiri dihadiri oleh keluarga Soekarno seperti Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Sukmawati Soekarnoputri. Selain itu, juga hadir cucu Soekarno, di antaranya Puti Guntur Seokarno, HM Prananda Prabowo, dan Puan Maharani. Sedangkan dari PDIP diwakili oleh Wakil Sekretaris Jendral DPP PDIP Hasto Kristiyanto. "Ini adalah suatu penghormatan. Atas nama keluarga Ir Soekarno, Saya mengucapkan terima kasih. Terutama untuk Madame Tussauds dan otoritas pariwisata Kerajaan Thailand yang menginisiasi pembuatan patung ini," kata Megawati melalui surat elektronik, Senin (24/9). Megawati mengatakan, Soekarno adalah simbol perjuangan dan emansipasi bangsa. Bung Karno, kata Megawati, memiliki persahabatan dengan keluarga kerajaan Thailand, terutama dengan Raja Bhumibol Adulyadej dan Ratu Sirikit Kitiyakara. "Persahabatan mereka bukan terjalin karena pemerintahan, tapi terjalin dalam kedekatan kekeluargaan," kata Megawati. Persahabatan yang telah lama terjalin antara Indonesia dan Kerajaan Thailand dimulai ketika Raja Chulalongkorn atau lebih dikenal dengan nama Rama ke V memberikan kenang-kenangan berupa patung gajah pada 28 Maret 1871. Patung tersebut hingga kini dipajang di Museum Nasional atau lebih dikenal dengan Museum Gajah. "Kami percaya bahwa patung ini tidak hanya didedikasikan untuk mengenang Bung Karno sendiri, tapi untuk seluruh negara Indonesia. Terutama untuk seluruh hidup Bung Karno yang didedikasikan untuk kemanusiaan," kata Megawati. Megawati berharap patung lilin Bung Karno dapat dilihat sebagai sumber inspirasi, kebijaksanaan serta visi dari seorang Bung Karno dalam mengembangkan dunia yang baru seperti yang dikemukakannya dalam sidang PBB tahun 1960. "Bung Karno bukan hanya seorang proklamator dan pendiri bangsa Indonesia. Bung Karno, telah berhasil mengangkat solidaritas di antara negara-negara Asia dan Afrika melalui konferensi yang diadakan di Bandung pada tahun 1955," kata Megawati. Bung Karno telah memperjuangkan tatanan dunia baru melalui gerakan Non Blok. Gerakan tersebut telah menempati peran yang sangat penting dalam dunia politik internasional. Proses pembuatan patung lilin Soekarno sendiri dilakukan melalui penelitian yang sangat mendalam, baik berdasarkan data-data yang dikumpulkan pada saat Bung Karno di Uni Soviet, di Amerika Serikat, maupun pada saat kunjungan ke PBB. Di luar itu, sumber informasi yang diberikan keluarga besar Soekarno sangat membantu proses pembuatan patung lilin Bung Karno. Pada awalnya, proses pembuatan terkendala oleh minimnya data-data terkait dengan tokoh besar tersebut. Hal ini mungkin berkaitan dengan dampak dari de-Soekarnoisasi yang dilakukan oleh Orde Baru. Melalui penelitian yang mendalam akhirnya dapat diketahui data-data fisik Bung Karno, hingga warna kulit dan gambaran detail lainnya. Secara khusus profile yang dipakai oleh Bung Karno adalah pada saat kunjungan ke Amerika Serikat dimana Bung Karno menyampaikan pidatonya yang sangat terkenal yaitu To Build the World a New, pada tanggal 30 September 1960. Kesulitan terjadi pada saat pembuatan Tongkat Komando yang selalu menjadi bagian dari tampilan Bung Karno dalam acara-acara resmi. Hal ini juga terkait dengan keterbatasan data, namun akhirnya hal tersebut dapat diatasi setelah HM Prananda Prabowo mengupayakan pembuatan replika tongkat komando tersebut. Tongkat Komando dibuat dari kayu rampung, suatu jenis kayu langka dan bertuah. Peci yang menjadi ciri khas Bung Karno secara khusus dipesankan oleh Puti Guntur Soekarno di Bandung, di penjahit khusus yang berdasarkan sejarah menjadi tempat pemesanan peci yang biasa dipakai Bung Karno. Sementara pakaian Bung Karno didesain dengan seksama oleh Samuel Wattimena.
0 komentar:
Posting Komentar