Jumat, 03 Februari 2012
Beberapa hari ini warga Jakarta dikejutkan oleh berita hadirnya nenek gayung. Mungkin, tak banyak juga orang yang tahu siapakah nenek gayung dan bagaimana kondisi fisik dan psikologisnya. Tak banyak juga orang yang tertarik pada berita munculnya nenek gayung ini. Banyak yang beranggapan bahwa nenek gayung hanyalah isu untuk mengalihkan persoalan politik dan isu-isu lain yang justru jauh lebih hangat dan penting. Banyak juga yang berpendapat bahwa keberadaan nenek gayung sangatlah nyata. Sebenarnya, siapakah nenek gayung? Apakah keberadaan nenek gayung benar-benar nyata?
Dari awal, saya tidak pernah tahu siapakah sosok nenek gayung yang dimaksud. Sampai pada saat saya mendapat broadcast message blackberry dari teman saya yang menghimbau agar berhati-hati pada nenek gayung yang berkeliaran di Jakarta dan sekitarnya (Jakarta dan sekitarnya? Udah kayak adzan magrib :p). Awalnya, saya juga tidak terlalu penasaran pada nenek gayung, tapi beberapa jam kemudian teman saya yang lain mengirim broadcast message dengan himbauan yang sama. Saya jadi penasaran dan tertarik untuk mengetahui sosok nenek gayung yang dimaksud. Apakah nenek gayung mengerikan seperti yang diceritakan melalui broadcast message? Atau nenek gayung hanyalah isu yang dibuat oleh orang iseng? Orang-orang yang bosan pada isu politik, maka orang tersebut berpikiran untuk membuat isu tentang mahluk asral, begitukah?
Rasa penasaran saya membawa saya pada penelusuran iseng yang sebenarnya tak terlalu menjawab isu nenek gayung tersebut. Inilah hasil penelusuran saya yang berkali-kali menggoda mbah google dengan pertanyaan yang cukup bodoh:
Cerita pertama, nenek gayung adalah seseorang yang sakti dan punya ilmu hitam. Nenek gayung sedang mencari tumbal untuk pembuatan busway. Cerita kedua, nenek gayung adalah seorang nenek yang penampilannya horor tingkat jayawijaya. Pokoknya horor banget deh!
Nenek gayung dideskripsikan sebagai seorang nenek yang umurnya berkisar 65-75 tahun, ia membawa-bawa tikar pandan dan gayung. Dan, pemandangan nenek-nenek bawa tikar pandan dan gayung memang tak pernah ada di Jakarta kecuali sosok nenek gayung ini.
Nenek gayung mitosnya sering mengajak seseorang untuk bicara dan jika orang tersebut menanggapi pembicaraan dengan serius, esok harinya orang itu akan meninggal.
Sebab nenek gayung membawa tikar pandan dan gayung adalah karena nenek gayung ingin memandikan orang yang ia ajak bicara sebelum orang tersebut meninggal dunia.
Tidak ada yang tahu realitas tentang nenek gayung ini, beberapa orang menganggap nenek gayung adalah urban legend untuk mendinginkan otak penduduk ibu kota yang biasanya gerah pada perkara-perkara politik dan sebagainya.
Itulah hasil penelusuran saya. Memang tak terlalu menjawab, tapi setidaknya isu itulah yang kini berkembang dan jadi pembicaraan cukup hangat di dunia nyata ataupun dunia maya. Mengenai fakta atau fiksinya, saya kembalikan pada anda. Dalam persepsi saya, nenek gayung bisa saja sosok nyata ataupun hanya rekaan belaka, layaknya kolor ijo, beha merah, dan urban legend lain yang beredar santer di tengah-tengah masyarakat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar