Seorang Introvert………….
Kebanyakan orang cenderung menempatkan orang eksrovert lebih unggul disbanding introvert. Bahkan, kadang kita sampai berkata untuk menjadi orang yang sukses, jadilah orang yang ekstrovert, ato dengan kata lain introvert adalah buruk sedangkan ekstrovert adalah baik. Hal ini membuat orang2 introvert cenderung merasa putus asa, dan tergoda atau terpaksa untuk berubah menjadi orang yang ekstrovert.
Orang ekstrovert identik dengan berhati besar, bersemangat, hangat, dan empati. Sebaliknya orang introvert digambarkan sebagi seseorang yang tidak dapar bergaul, pemalu, kaku, penyendiri, pendiam, dan pelamun.
Artikel yang ditulis oleh seorang introvert bernama Jonathan Rauch dengan judul Caring For your Introvert (http://www.theatlantic.com/doc/200303/rauch) mengubah semua anggapan yang selama ini dipikirkan oleh orang lain. Dia membuka mata orang banyak bahwa introvert itu tidaklah seperti yang biasa dituduhkan. Menurut penulis, dalam beberapa penelitian, kaum introvert memproses informasi dengan cara yang berbeda dari orang pada umumnya. Semua orang telah setuju bahwa ekstrovert merupakan orang yang mudah dipahami karena mudah mengungkapkan diri, tetapi kaum eksstrovert justru terpacu karena keberadaan orang lain dan menjadi layu bila sendirian. Kaum introvert setelah bersosialisasi bebrapa jam perlu meluangkan waktu untuk sendirian. Hal ini bukanlah anti social, bukan gejala depresi, dan tidak membutuhkan pertolongan medis. Bagi kaum introvert, menyediri itu sama menyenangkannya dengan tidur, makan, atau merawat diri. Jika orang salah memahami, orang2 cenderung memberikan cap negative dan menempatkan dia di tatanan pergaulan yang salah.
Menurut seorang ahli psikologi, orang introvert dapat sukses dalam bidang yg dia geluti asal memiliki motivasi diri, manajemen diri, self awareness, serta berinteraksi dengan masyarakat dan lingkungan sekitar. Beberapa tokoh terkenal seperti Mahatma Gandhi, Albert Einstein, Michael Jordan, J. K. rowling, Bill gates, Steven spielberg merupakan introvert.
Kaum introvert memang tidak pandai berkomunikasi, sehingga potensi yg dimilikinya tidak terlihat segera. Meski dewmikian, orang introvert dapat terbuka dan lepas ketika menemukan seseorang yg cocok dengan dirinya. Tidak seperti orang ekstrovert yang bias berrgauldengan siapa saja, orang introvert membutuhkan kenyamanan saat berteman. Introvert cenderung berpikir sebelum berbicara, orang ekstrovert berpikir ketika berbicara.
Jika ada teman atau keluarga kita yg termasuk orang introvert, perlu ddidukung dengan :
1. Menyadari bahwa introvert bukan pilihan, bukan gaya hidup, tetapi sebuah orientasi
2. Jika menemukan orang introvert kehilangan kata-kata, jangan berkata “hei, ada apa?” atau “ kamu baik-baik saja?”
3. Jangan juga berkata yang lainya.
0 komentar:
Posting Komentar